Warga desa Bujel, Kediri, Jawa Timur, geger. Seorang pria berusia 76 tahun yang dikira sudah meninggal dan dikubur warga, pulang ke rumah. Mat Ikhsan, kakek itu pulang berjalan kaki dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang dan celana pendek.
Keluarga dan tetangga Mat Ikhsan yang sedang nongkrong sontak terkejut. Pasalnya, Mat Ikhsan telah dikuburkan satu bulan lalu di pemakaman desa setempat. Sebelumnya, keluarga dan warga meyakini jenazah Ikhsan ditemukan di Lereng Gunung Klotok dengan kondisi mengenaskan. Polisi bahkan menduga kakek yang berprofesi sebagai pencari pasir itu sebagai korban pembunuhan. “Kami menguburnya jam 19.00 WIB setelah diambil dari rumah sakit,” kata Solikin, warga Desa Bujel, Kamis 21 April 2011.
Solikin menjelaskan Mat Ikhsan dilaporkan pergi dari rumah pada 18 Maret 2011. Warga kemudian mencari Mat Ikhsan ke pelosok desa, namun pada 25 Maret mereka menyerah. Ternyata, sepekan kemudian polisi menemukan sesosok mayat di Lereng Gunung Klotok. Kondisi mayat itu cukup mengenaskan dengan beberapa bagian tubuh rusak. Curiga dengan penemuan mayat itu, keluarga Mat Ikhsan mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara. Berdasarkan ciri-ciri fisik pada mayat, keluarga meyakini sebagai Mat Ikhsan.
Beberapa ciri antara lain panjang ibu jari dengan jari lainnya tak sama, telunjuk jari yang bengkok, serta usia mayat yang sudah tua. "Kami tak bisa mengenali wajahnya karena sudah rusak," kata Sukemi, kerabat Mat Ikhsan. Begitu tiba di rumah, Mat Ikhsan sendiri bingung. Dia heran mengapa keluarganya terbengong-bengong. Dia merasa selama ini sehat walafiat, dia juga tidak pernah berkelana ke Gunung Klotok. “Saya pergi karena pusing, anak-anak sakit,” kata Mat Ikhsan menjelaskan kepergiannya satu bulan lalu.
Sebelum pulang, Mat Ikshan ditemukan warga tengah berdiam diri di bantaran Sungai Brantas kemarin pagi. Setelah diajak makan di warung, ayah enam anak ini diantar pulang ke rumahnya. Beberapa tetangga menyebutkan Mat Ikhsan mengalami penurunan ingatan atau pikun. Wakil Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, Komisaris Kuwadi, menyatakan akan menyelidiki peristiwa ini. Dia menduga mayat yang dikuburkan beberapa waktu lalu bukan Mat Ikhsan. Oleh karena itu, polisi akan segera membongkar kembali makam tersebut untuk menyelidiki identitas sesungguhnya. "Mungkin ada kekeliruan saat identifikasi," katanya.
Hingga pagi ini rumah kediaman Mat Ikhsan masih tampak ramai didatangi warga. Mereka ingin menyaksikan orang yang dikabarkan hidup kembali setelah 40 hari dikubur. Situasi ini dimanfaatkan pemuda setempat untuk mencari rezeki dengan menyewakan lahan parkir.
Sumber
Keluarga dan tetangga Mat Ikhsan yang sedang nongkrong sontak terkejut. Pasalnya, Mat Ikhsan telah dikuburkan satu bulan lalu di pemakaman desa setempat. Sebelumnya, keluarga dan warga meyakini jenazah Ikhsan ditemukan di Lereng Gunung Klotok dengan kondisi mengenaskan. Polisi bahkan menduga kakek yang berprofesi sebagai pencari pasir itu sebagai korban pembunuhan. “Kami menguburnya jam 19.00 WIB setelah diambil dari rumah sakit,” kata Solikin, warga Desa Bujel, Kamis 21 April 2011.
Solikin menjelaskan Mat Ikhsan dilaporkan pergi dari rumah pada 18 Maret 2011. Warga kemudian mencari Mat Ikhsan ke pelosok desa, namun pada 25 Maret mereka menyerah. Ternyata, sepekan kemudian polisi menemukan sesosok mayat di Lereng Gunung Klotok. Kondisi mayat itu cukup mengenaskan dengan beberapa bagian tubuh rusak. Curiga dengan penemuan mayat itu, keluarga Mat Ikhsan mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara. Berdasarkan ciri-ciri fisik pada mayat, keluarga meyakini sebagai Mat Ikhsan.
Beberapa ciri antara lain panjang ibu jari dengan jari lainnya tak sama, telunjuk jari yang bengkok, serta usia mayat yang sudah tua. "Kami tak bisa mengenali wajahnya karena sudah rusak," kata Sukemi, kerabat Mat Ikhsan. Begitu tiba di rumah, Mat Ikhsan sendiri bingung. Dia heran mengapa keluarganya terbengong-bengong. Dia merasa selama ini sehat walafiat, dia juga tidak pernah berkelana ke Gunung Klotok. “Saya pergi karena pusing, anak-anak sakit,” kata Mat Ikhsan menjelaskan kepergiannya satu bulan lalu.
Sebelum pulang, Mat Ikshan ditemukan warga tengah berdiam diri di bantaran Sungai Brantas kemarin pagi. Setelah diajak makan di warung, ayah enam anak ini diantar pulang ke rumahnya. Beberapa tetangga menyebutkan Mat Ikhsan mengalami penurunan ingatan atau pikun. Wakil Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, Komisaris Kuwadi, menyatakan akan menyelidiki peristiwa ini. Dia menduga mayat yang dikuburkan beberapa waktu lalu bukan Mat Ikhsan. Oleh karena itu, polisi akan segera membongkar kembali makam tersebut untuk menyelidiki identitas sesungguhnya. "Mungkin ada kekeliruan saat identifikasi," katanya.
Hingga pagi ini rumah kediaman Mat Ikhsan masih tampak ramai didatangi warga. Mereka ingin menyaksikan orang yang dikabarkan hidup kembali setelah 40 hari dikubur. Situasi ini dimanfaatkan pemuda setempat untuk mencari rezeki dengan menyewakan lahan parkir.
Sumber