.:[Double Click To][Close]:.
a
a

Monday, May 9, 2011

Eh.. Kaum Pria Juga Operasi Payudara?

Untung saja yang dipilih para pria ini adalah pengecilan payudara, bukan pembesaran seperti yang dilakukan banyak wanita. Bahkan operasi pengecilan payudara ini menjadi operasi plastik yang paling populer di kalangan para pria Amerika.

Berdasarkan Daily Mail, para dokter bedah mengatakan tahun lalu baik pria maupun wanita yang melakukan operasi sebanyak 13.1 juta, meningkat 5 persen pada tahun sebelumnya. Tetapi, di antara pria hanya meningkat 6 persen untuk pria yang mengecilkan payudara. Berdasarkan data tersebut, terkuak pula bahwa pria yang melakukan bedah kecantikan naik 14 persen dan pria yang menjalani liposuction (sedot lemak) naik 7 persen.

Para dokter bedah mengatakan bahwa saat ini ada peningkatan pada pria paruh baya untuk melakukan operasi karena mereka menginginkan penampilan terbaik untuk bersaing di bursa kerja.

Saat ini bukan hanya pria metroseksual yang melakukan operasi plastik, pria biasa juga memikirkan operasi plastik juga. Sedangkan data dari American Society of Plastic Surgeons (ASPS) menunjukkan bahwa perempuan saat ini lebih banyak yang beralih ke prosedur kosmetik non-invasif seperti botoks. Pria juga tertarik pada operasi non-invasif tetapi masih senang menjalani bedah dengan pisau.

Angka ASPS menunjukkan tahun lalu 18.280 pria menjalani pengecilan payudara, dibandingkan dengan 17.326 pada tahun sebelumnya. Selama periode yang sama jumlah pria yang melakukan "soft-tissue filler" (pengisi jaringan lunak) naik 10 persen dan 9 persen lebih banyak melakukan botoks. Sedangkan proses dermabrasi untuk melembutkan kulit pada pria naik jadi 4 persen.

Dr. Mitchell Brown, seorang dokter bedah plastik di Toronto, mengatakan bahwa kenaikan itu karena bedah kosmetik saat ini sudah lebih bisa diterima oleh masyarakat. Acara televisi seperti "Extreme Makeover" membuat orang lebih menyadari bukan hanya orang kaya yang mampu melakukannya.

"Saya kira bisa dikatakan bahwa demografi dalam bedah plastik kosmetik telah berubah dalam berbagai cara," kata Brown.

"Dan, kita lihat sekarang ini ada lebih banyak pria yang mulai mempertimbangkan operasi plastik kosmetik. Orang-orang lebih banyak membicarakan itu, sehingga operasi ini menjadi sedikit lebih populer. Saya kira celah antara pria dan wanita sebenarnya sempit."

"Mungkin operasi itu sesuatu yang lebih dipikirkan oleh perempuan pada awalnya namun kemudian lebih dimanfaatkan banyak pria."

Statistik menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 di antara kedua jenis kelamin ada peningkatan besar dalam jumlah operasi. Pada tahun 2000 sebanyak 786.000 suntik botoks dilakukan tetapi pada tahun lalu naik menjadi 5.3 juta, meningkat sebanyak 584 persen. Prosedur yang minim irisan di kulit naik 77 persen, dari 7.4 juta pada tahun 2000 menjadi 13.1 juta tahun lalu.

Generasi yang lahir tahun 1950-an yang melakukan operasi menjadi meningkat karena mereka bekerja dalam periode yang lebih lama untuk mendapat uang dan harus berkompromi dengan penampilan tubuh yang beranjak menua. Angka ASPS menunjukkan bahwa usia 40 hingga 55 tahun sekarang menempati data hampir separuh bedah kosmetik yang dilakukan di AS.

Dr. Phil Haeck, dokter bedah plastik yang berbasis di Seattle dan presiden ASPS mengatakan bahwa pria merasakan tekanan untuk berkompetisi dengan pria lebih muda dalam urusan pekerjaan sehingga melakukan bedah kosmetik. Dia menambahkan bahwa kode berpakaian kerja yang saat ini cenderung lebih santai juga membuat pria tidak bisa lagi menyembunyikan lemak mereka bahkan ketika tampil dalam jas dan dasi.